WHO (World Health Organization) sebagai organisasi kesehatan dunia mengangkat isu ini menjadi tema dari Hari Kesehatan Sedunia (HKS) tahun 2008, yaitu Protecting Health from Climate Change atau Melindungi Kesehatan dari Perubahan Iklim. Sebenarnya masalah kesehatan merupakan masalah ‘hilir’ dari pemanasan global (Global Warming) dan perubahan iklim (Climate Change). Hulu permasalahannya ada pada bidang lain yang lebih dulu merasakan dampaknya. Karena itu, yang jauh lebih penting adalah
upaya adaptasi terhadap perubahan iklim yang telah terjadi dan upaya
untuk mengurangi dampak buruk dengan berbagai langkah pencegahan.
Berbicara tentang langkah-langkah pencegahan, banyak yang berkomentar
kalau merasa diri belum siap. Belum siap untuk menggunakan mobil hybrid,
belum siap untuk tidak menggunakan AC, belum siap untuk tidak
menggunakan komputer lama-lama. Padahal hal tersebut hanya beberapa dari
berbagai langkah untuk mencegah pemanasan global. Masih banyak cara
lainnya. Wiellyam menyebutkan 3M pada postinganku sebelumnya: Mulai dari hal kecil, Mulai dari diri sendiri dan Mulai dari sekarang.
Ada sebuah persepsi yang menurut saya agak keliru, upaya mencegah
pemanasan global sering diidentikkan dengan kembali ke jaman batu. Tidak
menggunakan pesawat terbang ketika berpergian, tidak menggunakan
komputer, tidak menggunakan kendaraan bermotor dan masih banyak lagi
tidak-tidak yang lain. Memang itu penting dalam mencegah pemanasan
global, tetapi menurut saya jangan sampai upaya kita untuk peduli pemanasan global membuat kita tidak produktif dalam bekerja. Hiduplah sewajarnya.
Jika memang dirasa perlu berpergian menggunakan pesawat terbang, ya
gunakanlah. Jika memang perlu menggunakan komputer, ya gunakanlah. Upaya
peduli bisa kita tunjukkan dari penggunaan yang ’sewajarnya’. Jika
tidak digunakan harap dimatikan.
One Small Step is a Big Leap
Ada bermacam cara memperlambat dampak pemanasan
global, cara-cara tersebut umumnya mudah dan sederhana. Tetapi kurang
dilakukan secara serius oleh kebanyakan orang.
1. Batasi Penggunanaan kertas
Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan
selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu
gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out
bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak
terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.
2. Ganti bola lampu.
Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini
membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat
setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta
menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar
fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam
jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis.
3. Buka jendela lebar-lebar
Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah.
Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas,
kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat
mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian
bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat
mengkonsumsi energi.
4. Gunakan pupuk organik.
Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang
kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca)
320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah
pupuk organik. Disamping aman, murah pula.
5. Tanamlah rumpun bambu
Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau
rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari
pohon-pohon lain.
6. Naik kendaraan umum
Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek.
Sector transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke
atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi
gas rumah kaca,
7. Jangan pakai kantong plastik
Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai
dibuat undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong
pemerintah Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic
sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai,
butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah.
Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami.
8. Hidup efisien
Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita
diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya.
Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit
makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan,
sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya.
9. Mengemudi cerdas
Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin
memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan
kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah
jalan-jalan alternative yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi.
Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar
sementara bahan bahan bakar terpakai.
0 komentar:
Posting Komentar