DESTILASI
Destilasi
adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair
dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip
dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam
campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih
terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun
dan menetes sebagai zat murni (destilat). Macam-macam destilasi antara lain sbb
:
a. Destilasi sederhana
Destilasi sederhana adalah salah
satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan
perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan
tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran
cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dll. Alat yang digunakan dalam
proses destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas, termometer,
pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor, penampung,
pembakar, kaki tiga dan kasa. Cara melakukan destilasi sederhana:
- Lihat pada handbook titik didih zat sampel yang anda peroleh.
- Lihat pada handbook titik didih zat sampel yang anda peroleh.
- Susun/set alat destilasi.
- Masukan zat sampel pada labu
destilasi (isi zat dalam labu paling banyak 2/3 bagian labu) lalu masukan batu
didih. Isi kaleng penangas dengan zat penangas yang disesuaikan dengan titik
didih sampel, juga masukan batu didih pada penangas tersebut. Alirkan air
pendingin. Panaskan penangas mula-mula dengan api kecil. Amati termometer, apabila
ada cairan yang keluar sebelum mencapai titik didihnya, pisahkan cairan
tersebut, sedangkan apabila termometer menunjukan titik didih sampel tahan
supaya suhu tersebut konstan dan tampung destilat yang dihasilkan. Hentikan
destilasi pada saat sampel hampir habis (jangan sampai kering) jika titik didih
zat sampel lebih besar dari titik didih zat pencemar. Sedangkan jika titik
didih zat sampel lebih kecil dari titik didih zat pencemar, maka destilasi
dihentikan pada saat suhu melebihi titik didihnya sebesar ± 50C. Pindahkan
penangas. Tentukan indeks bias zat yang diperoleh dan bandingkan dengan harga
dari handbook.
b. Destilasi
bertingkat/fraksinasi
Destilasi bertingkat adalah proses
pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin
tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi
ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana
zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak
berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan
lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu
campuran yang komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif
kecil. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon
tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi bertingkat digunakan kolom
fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi. Tujuan dari penggunaan kolom ini
adalah untuk memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir
sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom
fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau
senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun
dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi,
jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes
kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus
akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut akan menguap, mengembun
dan turun/menetes sebagai destilat. Cara melakukan destilasi bertingkat:
Susun/set alat destilasi bertingkat.
Masukan zat sampel dan batu didih ke dalam labu dasar bulat. Setelah siap
panaskan labu dengan melalui penangas sampai campuran mendidih. Atur pemanasan
sehingga destilat yang keluar mendekati 2 mL (60 tetes) per menit. Pasang pada
labu dasar bulat 250 mL kolom fraksinasi Vigreux atau kolom lain yang sesuai.
Tutup ujung atas kolom dengan termometer sedemikian rupa sehingga ujung
termometer berada 5-10 mm di bawah pipa pengalir pada kolom fraksinasi.
Hubungkan pipa pengalir pada kolom dengan pendingin (panjangnya 60-70 cm) dan
pasang seperti untuk melakukan destilasi sederhana. Siapkan 5 labu erlenmeyer
yang bersih dan kering untuk menampung destilat.
c. Destilasi uap
Untuk memurnikan zat/senyawa cair
yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum
zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi
atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak
dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat,
melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung.
Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa
yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap (lihat gambar alat destilasi uap).
Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.
Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.
Cara melakukan destilasi uap:
Susunlah alat-alat destilasi uap.
Gunakan labu dasar rata 1 liter sebagai pembangkit uap dan labu dasar bulat 250
mL sebagai labu destilasi serta pendingin air (pendingin Leibig) yang
panjangnya 60-70 cm. Yakinkan semua alat tertutup dan berhubungan dengan erat.
Masukan zat sampel ke dalam labu 250 mL. Jika sudah siap panaskan labu
pembangkit uap secara perlahan-lahan sampai mendidih kemudian gunakan api yang
besar sehingga uapnya masuk ke dalam labu yang mengandung zat sampel. Hentikan
destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung dalam labu
erlenmeyer sebagai penampung destilat. Masukan destilat ke dalam corong pisah,
selanjutnya pisahkan zat sampel dari cairan pengotornya.
BAGAN DESTILASI
- 1. wadah air
- 2. labu distilasi
- 3. sambungan
- 4. termometer
- 5. kondensor
- 6. aliran masuk air dingin
- 7. aliran keluar air dingin
- 8. labu distilat
- 9. lubang udara
- 10. tempat keluarnya distilat
- 13. penangas
- 14. air penangas
- 15. larutan
- 16. wadah labu distilat
0 komentar:
Posting Komentar